MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Kamis, 23 Mei 2013

TAWURAN - SUKU ISME DAN KEKERASAN ATAS NAMA SUKU

Oleh: H. Khaeruddin Khasbullah

Ketika hari mahsyar tiba setelah kebangkitan­­­­­­­, ummat manusia gelisah resah menghadapi pengadilan agung yang segera akan ditegakkan. Mereka yang kafir dan ingkar tidak ada ampun segera digiring keneraka sesuai kejahatan yang mereka lakukan. Adapula 70.000 orang beriman yang akan masuk sorga tanpa hisab + 70.000 lagi. Mereka akan langsung masuk ke sorga dengan penuh suka cita. Sedangkan mereka yang beriman tapi pernah melakukan dosa segera berusaha mencari SYAFA’ATUL UDZMA/ Grasi Agung. Untuk itu mereka segera berusaha mendapatkan rekomendasi para Nabi Allah. Berturut- turut mereka mencoba mendatangi Nabi Adam, beliau menolaknya karena merasa masih punya urusan dengan Allah tentang buah terlarang yang menurut Iblis namanya buah khuldi (QS Toha 120). Kemudian mereka datang kepada Nabi Nuh, maka Nuh pun menolaknya karena beliau pernah berdoa kepada Allah untuk kaumnya dengan sesuatu yang seharusnya ia tidak perlu berdo’a seperti itu. Demikian pula kepada Ibrahim. Tapi Nabi Ibrohim pun menolaknya karena merasa pernah melakukan 3 kali dusta yang harus ia pertanggung jawabkan kepada Allah. Maka Ibrohim pun menganjurkan agar mereka mencari Syafaatul Udzma melalui Nabi Musa AS.

إِذْهَبُوْا إِلَى مُوْسَى فَيَأْتُوْنَ مُوَسَى فَيَقُوْلُوْنَ ياَ مُوْسَى أَنْتَ رَسُوْلُ اللهِ فَضَّلَكَ اللهُ بِرِساَلَتِهِ وَكَلاَمِهِ عَلىَ النَّاسِ . إِشْفَعْ لَناَ اِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى إِلَى ماَ نَحْنُ فِيْهِ. فَيَقُوْلُ إِنَّ رَبِّيْ قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضْباً لاَ يَغْضَبُ قَبْلَهُ مِثْلَهُ . وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهْ مِثْلَهُ . وَإِنِّيْ قَدْ قَتَلْتُ نَفْساً لَمْ أُوْمَرْ بِقَتْلِهاَ .   نَفْسِيِ – نَفْسِيِ – نَفْسِيْ  ( الحديث : رواه البخاري ومسلم)                                                                                       


Selasa, 21 Mei 2013

NAWAWI ALBANTANI- SALEH DARAT- RIFA'I KALISALAK, DIANTARA PARA ULAMA REFORMIS INDONESIA ALUMNI AL- HARAMAYN PADA ABAD 19

Ulama Indonesia di Haramayn (Mekah & Madinah) dan transmisi Islam reformis di Indonesia (1800 - 1900)

           (Nawawi Albantani-Saleh Darat-Rifa'i Kalisalak)






Sebuah disertasi

Author: Basri Basri


Abstrak:



Penyebaran Islam reformis di abad kesembilan belas Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh jaringan intelektual yang dibangun di Mekkah dan Madinah antara para tokoh kunci Indonesia dan para Ulama Haramayn. Pada abad kesembilan belas, dua  Kota Suci (Mekah/ Medinah) telah dapat menarik sejumlah ulama Jawa yang, selain belajar dan mengajar, juga menulis risalah kitab- kitab hukum Islam yang penting- penting, di mana mereka mentransmisikan dan menyebarkan ide-ide reformis mereka keseluruh nusantara. 

   Setelah menyelesaikan tujuan mereka belajar dengan para ulama terkemuka di Haramayn tersebut, sebagian besar dari mereka kembali ke Jawa, di mana mereka membentuk diri sebagai para reformis terkemuka, yang pengaruhnya tetap penting sampai hari ini. Nawawi al-Bantani, Salih Darat, dan Rifa `i Kalisalak berada di antara kesembilan belas Ulama Jawa yang paling terkenal pada abad 19 yang belajar di Haramayn tersebut. 

   Setelah menguasai berbagai ilmu Islam mereka pulang ke tanah air untuk menyebarkan ide-ide reformis mereka, ini termasuk upaya bertahap untuk memurnikan Islam dari pengaruh local yang merusak (sincretisme, bid’ah dan khurafat. pen)upaya me reformulasi doktrin Islam agar dapat menjadi pedoman yang lebih praktis dan fungsional, dan upaya rekonsiliasi untuk mengubah Islam yang saat itu berorientasi mistis ke amaliyah praktek berorientasi yang lebih SYAR’I

   Cita-cita reformis mereka tidak diragukan lagi merupakan perubahan besar dalam perjalanan Islam di wilayah tersebut, terutama di abad kesembilan belas. Disertasi ini berusaha untuk menjelaskan ide-ide reformis Islam yang ditularkan oleh ketiga `ulama tersebut. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka semua belajar di Haramayn dibawah bimbingan para Ulama Madzhab Syafi `i, mereka berbeda dalam hal penekanan dan pendekatan dalam agenda reformis Islam mereka. Nawawi Al-Bantani, yang menghabiskan bertahun-tahun di Haramayn sebagai mahasiswa dan kemudian diangkat sebagai syekh (Syaikhul Hijaz), terutama berkaitan dengan reformasi Islam pada tingkat KONSEPTUAL. Salih Darat, yang menghabiskan waktu yang lebih singkat dibanding dari keterlibatan intelektual dengan para Ulama Haramayn lainnya, lebih menekankan pada penterjemahan ajaran Islam ke dalam risalah yang realistis dan lebih mudah dipahami (kedalam bahasa Jawa)  yang dimaksudkan untuk mengatasi kehidupan ibadah sehari-hari orang Jawa  dan masalah keagamaan praktis lainnya

   Di sisi lain, aktivitas Rifa'i Kalisalak terutama berkaitan dengan transformasi ajaran Islam ke dalam aktivitas gerakan progresif (Harakah), terutama dalam konteks sikap perlawanan pada kehadiran penjajah kolonial Belanda di Indonesia (Dikemudian hari beberapa tahun setelah kemerdekaan, para santri beliau KH. Syekh Ahmad Rifa'i membuat sebuah jama'ah yang kemudian disebut sebagai Jama'ah Rifa'iyyah, sebuah Jama'ah yang bersifat sosial keagamaan yang ber- asaskan Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah, dalam Fikih bermadzhab Syafi'i, dalam Aqidah berpedoman pada methode Asy'ary dan Ma'turidy, serta dalam Tasawwuf berpedoman pada methode Tazkiyyatun Nafs Imam Junaidy Albaghdady.........Lihat dan bandingkan dengan Anggaran Dasar Nahdhatul Ulama hasil Mu'tamar XXVII No 02 /MNU-27/1984, Point 3 tentang Dasar- dasar keagamaan Nahdhatul Ulama , b (1-2-3).Pent...........(Tag: Sejarah)



Rabu, 15 Mei 2013

KAFIR KITABI. SIAPAKAH MEREKA?

Yang dimaksud kafir Kitabi adalah orang Yahudi dan Nashroni yang semula berasal keturunan asli dari Bani Israil. Adapun Yahudi dan Nasroni dari bangsa Arab adalah tidak termasuk Ahlul Kitab (kafir kitabi) karena mereka bukan asal keturunan dari Bani Israil. Apalagi Yahudi dan Nashroni bangsa-bangsa lain selain bangsa Arab, jelas bukan kafir Kitabi yang dimaksud di dalam Al- Qur'an.


Al IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AS SYAFI’I dalam kitab AL UMM jus ke V/ 7 mengatakan:

أَخْبَرَنَا عَبْدُاْلمَجِيْدِ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ قَالَ عَطَاءُ لَيْسَ نَصَارَى اْلعَرَبِ بِأَهْلِ كِتَابٍ إِنَّمَاإَهْلُ اْلكِتَابِ بِنُو ِإِسْرَئِيْلَ وَالَّذِيْنَ جَاءَ تْهُمُ التَّوْرَاةُ وَاْلِأنْجِيْلُ فَأَمَّا مَنْ دَخَلَ فِيْهِمْ مِنَ النَّاسِ فَلَيْسُوْا مِنْهُمْ (ألام : 5/7).

Telah memberitahu kepada kami Abdul Majid dari Juraij, ia Berkata: Telah berkata Imam ‘Atha’: “Tidaklah orang-orang Nasroni dari bangsa Arab itu tergolong Ahli Kitab, hanya saja Ahli Kitab itu adalah keturunan Bani Israil, dan mereka yang didatangkan pada mereka Taurat dan Injil. Maka adapun orang yang masuk ke dalam agama mereka bukanlah termasuk dari Ahli Kitab”

Minggu, 12 Mei 2013

HUKUM TENTANG MULTI LEVEL MARKETING



Multi Level Marketing (MLM) adalah model pemasaran yang menggunakan mata rantaidown line, dimana pihak produsen dapat mengurangi biaya marketing sehingga sebagian biaya marketing dipakai untuk bonus bagi orang yang memperoleh jaringan yang besar. Memang banyak alasan orang yang bergabung dalam bisnis MLM ini, di antaranya karena iming-iming bonus tetapi ada juga yang memang karena motivasi ingin memiliki produknya.
Bagaimana menurut hukum Islam tentang bisnis MLM ini?
Multi Level Marketing (MLM) adalah menjual/memasarkan langsung suatu produk baik berupa barang atau jasa kepada konsumen. Sehingga biaya distribusi barang sangat minim atau sampai ketitik nol. MLM juga menghilangkan biaya promosi karena distribusi dan promosi ditangani langsung oleh distributor dengan sistem berjenjang (pelevelan).
Dalam MLM ada unsur jasa, artinya seorang distributor menjualkan barang yang bukan miliknya dan ia mendapatkan upah dari prosentasi harga barang dan jika dapat menjual sesuai target dia mendapat bonus yang ditetapkan perusahaan.
MLM banyak sekali macamnya dan setiap perusahaan memiliki spesifikasi tersendiri. Sampai sekarang sudah ada sekitar 200 perusahaan yang mengatasnamakan dirinya menggunakan sistem MLM.

Rabu, 08 Mei 2013

GERHANA MATAHARI JUM'AT, 10 MEI 2013


 

Bila langit cerah sebagian wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana Matahari pada hari Jum’at 10 Mei 2013 pagi hari. Gerhana Matahari tersebut merupakan gerhana Matahari Cincin, namun di Indonesia hanya dapat menyaksikan gerhana Matahari Sebagian, karena jalur gerhana Matahari cincin tidak melewati wilayah Indonesia. Jalur gerhana Matahari Cincin tersebut melewati Australia dan sebagian besar berada di samudera Pasifik. Selama gerhana Matahari berlangsung diameter sudut Matahari lebih besar dari diameter sudut Bulan. Pada saat GMC mencapai maksimum Semidiameter (setengah-diameter) sudut Matahari adalah 015′ 50″.4 sedangkan Bulan hanya 0 14′ 53″.8 atau 94% lebih kecil dari semidiameter sudut Matahari.

GMC 10 Mei 2013 merupakan gerhana 31 dari 70 gerhana Matahari dalam seri Saros 138. Ijtimak akhir Jumadil Akhir 1434 H bertepatan dengan hari Jum’at 10 Mei 2013 jam 07:28 wib. Ijtimak atau konjungsi akhir Jumadil Akhir 1434 H tersebut berlangsung saat berlangsungnya fenomena gerhana Matahari Cincin.

Jumat, 03 Mei 2013

TANDA- TANDA BEKAS SUJUD = KESALEHAN PERILAKU


Oleh: Abi Azka Fathullah


Tanbihun.com - Dewasa ini banyak orang mengukur keshalihan seseorang dari ketebalan kapal (kulit tebal) hitam yang ada dijidatnya, semakin hitam dan tebal jidat seseorang maka semakin dia dianggap sebagai orang yang ahli ibadah dan ahli sujud. Hal ini berdasarkan pemahaman sempit mereka terhadap ayat yang berbunyi :

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

Yang artinya, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (QS al Fath:29).

Makna Bekas Sujud Menurut Para Ahli Tafsir