MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Rabu, 19 Juli 2017

PEMBUNUHAN KARAKTER (CHARACTER ASSASINATION).


PEMBUNUHAN KARAKTER (CHARACTER ASSASINATION).
Oleh: H. Khaeruddin Khasbullah

Hasil gambar untuk dzul khuwaishirah at tamim an najdi
Dzul Huwaisiroh, siapa dia?
Dia hidup dizaman Nabi. Kedudukannya sebagai sahabat diperdebatkan. Sebagian besar menyatakan bahwa dia adalah sahabat Nabi yang Munafiq sebagaimana Abdullah bin Salul, sebagaimana pernyataan Al- Hafidh Ibnu Hajar, RA.
Dzul Huwaisirah pernah mencoba membunuh karakter Rasulullah SAW dengan tuduhan yang tidak-tidak, dengan mengatakan bahwa beliau tidak adil dalam membagi rampasan perang. Inilah petunjuk kemunafikannya.
Dalam sebuah hadist sohih riwayat Imam Bukhory dan Muslim disebutkan sifat- sifat utama Dzul Huwaishiroh, yakni:
- Kasar
- Keras
- Tak punya sopan santun, bahkan kepada Nabi dan para sahabatnya
- Membaca Al- Qur'an dengan bagus
- Sholatnya bagus, bahkan mereka menganggap paling bagus.
- Puasanya bagus
- Pemahaman agamanya hanya sampai di tenggorokan
- Sayang hatinya kotor, tak kenal Tazkiyyatun Nafs. - Curiga dan dengki hati, bahkan menganggap Nabi bersifat tidak adil dan menganggap Ali dan Muawiyah Kafir murtad halal darah mereka .
- Gagal faham dan tak mau menerima penjelasan orang lain, bahkan penjelasan S. Ali tentang Tahkim.
- Lepas dari agamanya sebagaimana anak panah lepas dari busurnya.
- Suka membunuh karakter muslim lain dengan berbagai alasan.
- Suka menghalalkan darah orang lain, termasuk kepada S. Ali (berhasil dibunuh) dan Muawiyyah (selamat dari pembunuhan).
" بَعَثَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ اليَمَنِ بِذُهَيْبَةٍ فِي أَدِيمٍ مَقْرُوظٍ ، لَمْ تُحَصَّلْ مِنْ تُرَابِهَا ، قَالَ: فَقَسَمَهَا بَيْنَ أَرْبَعَةِ نَفَرٍ، بَيْنَ عُيَيْنَةَ بْنِ بَدْرٍ، وَأَقْرَعَ بْنِ حابِسٍ ، وَزَيْدِ الخَيْلِ ، وَالرَّابِعُ : إِمَّا عَلْقَمَةُ وَإِمَّا عَامِرُ بْنُ الطُّفَيْلِ ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ : كُنَّا نَحْنُ أَحَقَّ بِهَذَا مِنْ هَؤُلاَءِ ، قَالَ: فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: ( أَلاَ تَأْمَنُونِي وَأَنَا أَمِينُ مَنْ فِي السَّمَاءِ، يَأْتِينِي خَبَرُ السَّمَاءِ صَبَاحًا وَمَسَاءً ) ، قَالَ: فَقَامَ رَجُلٌ غَائِرُ العَيْنَيْنِ ، مُشْرِفُ الوَجْنَتَيْنِ ، نَاشِزُ الجَبْهَةِ ، كَثُّ اللِّحْيَةِ ، مَحْلُوقُ الرَّأْسِ ، مُشَمَّرُ الإِزَارِ ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ ، قَالَ: ( وَيْلَكَ ، أَوَلَسْتُ أَحَقَّ أَهْلِ الأَرْضِ أَنْ يَتَّقِيَ اللَّهَ ) قَالَ: ثُمَّ وَلَّى الرَّجُلُ ، قَالَ خَالِدُ بْنُ الوَلِيدِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَلاَ أَضْرِبُ عُنُقَهُ ؟ قَالَ: ( لاَ، لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ يُصَلِّي ) فَقَالَ خَالِدٌ: وَكَمْ مِنْ مُصَلٍّ يَقُولُ بِلِسَان ِهِ مَا لَيْسَ فِي قَلْبِهِ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنِّي لَمْ أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ عَنْ قُلُوبِ النَّاسِ وَلاَ أَشُقَّ بُطُونَهُمْ ) قَالَ: ثُمَّ نَظَرَ إِلَيْهِ وَهُوَ مُقَفٍّ ، فَقَالَ: ( إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمٌ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ رَطْبًا، لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ) رواه البخاري (4351) ومسلم (1064)
قال الحافظ ابن حجر رحمه الله :
" وهذا الرجل هو ذو الخويصرة التميمي " انتهى .
وقد كان هذا الرجل منافقا :.
Ketika Dzul Huwaishiroh berkata tak sopan kepada Rasululloh,Kholid bin Walid berkata: “Wahai Rasulullah izinkan saya untuk memenggal lehernya!”
Rasulullah menjawab:
“Biarkan dia. Sesungguhnya dia mempunyai pengikut, di mana kalian menganggap kecil (belum seberapa) sholat kalian dibanding sholat mereka, shaum kalian dibanding shaum mereka. Mereka membaca al-Qur’an tapi tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah dari (sasaran) buruannya ….”
[Muttafaqun ‘aIaihi, HR. AI-Bukhari no. 3344, 3610, 4351, 4667,5058, 6163, 6931, 6933, 7432, 7562; Muslim no. 1064, 1065.]
Khawarij, sebagai penerus ideologi Dzul Huwaisiroh setelah itu pun demikian, mereka membunuh karakter Ali RA dengan tuduhan bahwa ia mengkhianati umat Islam, menjadi pemimpin orang-orang kafir dan telah murtad karena menerima hukum (tahkim) dari selain Al-Qur’an ketika terjadi peperangandengan Muawiyah.
Untuk menjauhkan umat dari ulama rabbani, para tokohnya membunuh karakter (men- tahdzir) Abdullah bin Abbas RA. Dengan tuduhani, ia berada di pihak pengkhianat (Ali bin Abi Thalib) dan berbagai macam tuduhan, agar pengikut mereka tidak lagi mendengarkan nasehat ulama rabbani ini.
Bahkan Ibnu Muljam, pengikut ideologi Dzul Huwaishiroh, adalah seorang yang "berpuasa disiang hari, bertahajjud di malam hari serta hafal dan bahkan mengajar Al- Qur'an, Dia dikirim Khaliifah ‘Umar ke Mesir untuk memberi pengajaran Al-Qur`ân di sana, untuk memenuhi permintaan Gubernur Mesir, ‘Amr bin al-‘Aash, karena mereka sedang membutuhkan seorang pengajar Al- Qur'an.
Di Mesir, ia membeli pisau beracun dari uang bulanan sebagai pengajar Al- Qur'an, sebagai persiapan membunuh S. Ali KW, dan akhirnya berhasil membunuh S. Ali seusai sholat subuh.
Ini sebagaimana diramalkan oleh Rasululloh:
Rasulullah SAW bersabda;
إِنَّ فِيْكُمْ قَوْمًا يَعْبُدُوْنَ وَيَدْأَبُونَ، حَتَّى يُعْجَبَ بِهِمُ النَّاسُ ، وَتُعْجِبَهُمْ نُفُوسُهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوْقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ
“Sesungguhnya di tengah kalian ada kaum yang beribadah dan sangat tekun sekali. Sehingga manusia terkagum-kagum pada mereka. Dan mereka pun mengagumi dirinya sendiri (menganggap diri paling hebat). Mereka keluar dari Ad- diin, seperti keluarnya anak panah dari busurnya.” (HR. Ahmad –sanad shahih-)
Demikian juga khawarij kontemporer, mereka suka membunuh karakter seseorang (muslim lain), dengan tuduhan aneh- aneh, bahkan kemudian menghalalkan darahnya.
Apakah ideologi Dzul Huwaisiroh sudah masuk Indonesia?
Wallohu a'lam.